Kamis, 07 Juni 2012

KETIKA HATI BERKATA














































hanya picture dan tanpa kata-kata !

CINTA

Untukmu Cinta




Sejuta kata ku berikan..

sejuta hati ku tulus untukmu..



kata-kata sederhana..

dari lubuk sanubari hatiku kepadamu


mengurai indah, syair cinta untukmu



lantunan gemercik air, diterangi malam..

setetes tinta dan pena ku alunkan


tinta yang memberi cahaya hatiku untukmu..


meski hitam mengandung sejuta cahaya cinta untukmu



bintang, bulan temaniku mengurai kata cinta..

seolah memberiku kekuatan menghadapi sang waktu


memberiku kekuatan cinta putih abadi untukmu


tak lekang oleh waktu, zaman, dan keadaan.



cinta, dan cinta

semua ku persembahkan untukmu..


menghiasi senyum indahmu..


terangi harimu dan hidupmu..



ku ikrarkan cinta ini

ku ikhlaskan cinta ini


sejuta kata cinta untukmu, wahai cinta aku mencintaimu


mencintaimu seumur hidupku.









Do'a Untuk Cinta



senyuman dan indah matamu hiasi tiap hariku
waktu hari, tiap jam, menit, dan detik dalam hidupku & hatiku..

sebening embun menyejukkan hati
itulah senyummu..


sekilau bintang di malam hari
itulah matamu..

selembut sutera
itulah tutur ucapmu..

ku kagumi kamu dalam hidupku
memberiku warna kehidupan
warna sejuta kilauan yang kamu pancarkan
menyapa hatiku bagai sinar harapan
memberi arti sejuta makna, sejuta kesan, sejuta kebahagiaan

sayang...
semoga tiap harimu dihiasi kebahagiaan
senyum, keceriaan, dan penuh harmoni
penuh makna..
penuh arti..
seulas do’a untukmu, dariku..

Rabu, 30 Mei 2012

Pantun Part III


Pantun Politik Dari Joen

Buah delima buah kedongdong
Biar nggak setuju terpaksa harus terima dong
Buah kecapi buah duku
Walaupun banyak partai
Kita harus terus maju
Katakanlah kau suka aku
Katakanlah dengan rasa cintamu
dan jangan katakan kalau partaiku bukan pilihanmu
Caleg berkonflik untuk teraliminasi
Capres berkonfilk untuk mendapat kursi
Dan rakyat berkonflik untuk mencari nasi
Mengapa semua harus terjadi
Tayakanlah isi hati mu sendiri-sendiri
Yang jelas inilah takdir Illahi


Pantun Putus Cinta

Dari teluk berjalan pulang
Naik kerumah sudahlah senja
Hatiku remuk bukan kepakang
Adik tercinta sudah berpunya

Diam-diam orang berkayuh
Karena takut dikejar buaya
Saban malam abang mengeluh
Karena adik sudah berpunya

Bulan haji bulan mulia
Besar kecik tiada terbilang
Rasakan mati badan sebelah
Mendengar adik dipinang orang

Fajar subuh sudahlah terbit
Tanda hari menjelang siang
Terbakar tubuh dadaku sakit
Adinda kini dipinang orang

Galah bukan sebarang galah
Galah orang pemanjat pinang
Salah bukan sebarang salah
Salah abang lambat meminang




Hati Siapa tak Bimbang

Hati siapa tak bimbang
Situ botak minta dikepang

Buah kedondong Buah atep
Dulu bencong sekarang tetepp ....

Buah semangka buah duren
Nggak nyangka gue keren

Buah semangka buah manggis
Nggak nyangka gue manis

Buah apel di air payau
Nggak level layauuuuuuu

Pohon kelapa, Pohon durian,
Pohon Cemara, Pohon Palem
Pohonnya tinggi-tinggi Bo!

Buah Nanas, Buah bengkoang
Buah jambu, Buah kedondong
Ngerujak dooooooooonggggggg

Ada padi, Ada jagung
Ada singkong, Ada pepaya
Panen ni yeeeeeeeeeeeee!

Disini bingung, Disana linglung
mangnya enak, engga nyambung

Buah semangka berdaun sirih
Buah ajaib kali yah?????????

Jalan kaki ke pasar baru
Jauh boooooooooooo

Jambu merah di dinding
Jangan marah just kidding

Jauh di mata,dekat dihati
Jauh-dekat tujuh ratus perak

Nemu gesper, di pinggir jalan
Kalo laper, makan tu gesper

Men sana in corpore sano
Gue maen kesana,
Elo maen ke sono!

Disana gunung, disini gunung,
Ditengah-tengah bunga melati
Saya bingung kamu pun bingung
Kenapa ada bunga melati ???!?

Anak ayam turun ke bumi
Induk ayam naik kelangit
Anak ayam nyari kelangit
Induk ayam nyungsep ke bumi

Sayur asem sayur sop
laper nich

dilangit ada tomat
sengit amat

buah kedongdong buah tomat
Elu bodong amat

buah duren di pohon beringin
rese banget tuch duren

ayam kurus bulunya banyak
rugi banget yang beli

kakak monyonk adik memble
keturunan jelek kali ye

Pantun Part II


Orang Sasak Pergi ke Bali
Orang Sasak pergi ke Bali
Membawa pelita semuanya
Berbisik pekak dengan tuli
Tertawa si buta melihatnya

Naik ke Bukit Membeli Lada
Naik kebukit membeli lada
Lada sebiji dibelah tujuh
Apanya sakit berbini janda
Anak tiri boleh disuruh
Dalam Sayur Ada Kaldu
Dalam Sayur Ada Kaldu…
Relung Hatiku Tersirat Rindu
Bukan Maksudku Tuk Bilang I Miss You…
Ataupun Bilang I Love You…
Aa cuman mau bilang
Sebelum Tidur Pipis Dulu…
Limau Purut di Tepi Rawa
Limau purut di tepi rawa,
buah dilanting belum masak
Sakit perut sebab tertawa,
melihat kucing duduk berbedak
Orang Rengat Menanam Betik
Orang Rengat menanam betik
Betik disiram air berlinang
Hilang semangat penghulu itik
Melihat ayam lumba berenang
Pantun Mengompol
Bunga mawar tangkai berduri
Laris manis pedang cendol
Aku tersenyum malu sekali
Ingat dulu suka mengompol
Pantun Ikan Gabus
Ikan gabus di rawa-rawa
Ikan belut nyangkut di jaring
Perutku sakit menahan tawa
Gigi palsu loncat ke piring
Pantun Kecil-kecilan
Ikan hiu di lemari
Yuuukkk marrrriiiii
Selotip sayur lodeh
Sensitip dehhhhh
Lebuhraya Kota Bersegi
Lebuhraya kota bersegi
Tempat temasya dara teruna
Hodohnya ketawa orang tak bergigi
Ibarat kota tiada kubunya
Tanam Jerangau di Bukit Tinggi
Tanam jerangau di bukit tinggi
Mati dipijak anak badak
Melihat sang bangau sakit gigi
Gelak terbahak penghulu katak
Ditiup Angin Bunga Semalu
Ditiup angin bunga semalu
Kuncup daun bila berlaga
Bercakap Melayu kononnya malu
Belacan setongkol dibedal juga
Api Terang Banyak Kelkatu
Api terang banyak kelkatu
Masuk ke kamar bersesak-sesak
Alangkah geli rasa hatiku
Melihat nenek bergincu berbedak
Pantun Seorang Wanita
Aku melihat wanita yang menawan
Jalan-jalan memakai rok mini
Sungguh lemas aku terheran
Ada orang kurang kerjaan lagi baca sms ini
Elok Berjalan Kota Tua
Elok berjalan kota tua
Kiri kanan berbatang sepat
Elok berbini orang tua
Perut kenyang ajaran dapat
Jalan-jalan ke Pinggir Empang
Jalan-jalan ke pinggir empang
nemu sendok dipinggir empang
hati siapa tak bimbang
situ botak minta dikepang
Ceduk Air di Dalam Perigi
Ceduk air di dalam perigi
Timbanya bertangkaikan suasa
Jikalau kucing tak bergigi
Alamat tikus berjoget berdansa
Anak Cina Menggali Cacing
Anak cina menggali cacing
Mari diisi dalam tempurung
Penjual sendiri tak kenal dacing
Alamat dagangan habis diborong
Biduk Buluh Bermuat Tulang
Biduk buluh bermuat tulang
Anak Siam pulang berbaris
Duduk mengeluh panglima helang
Melihat ayam bercengkang keris
Buah Jering dari Jawa
Buah jering dari Jawa
Naik sigai ke atas atap
Ikan kering lagi ketawa
Dengar tupai baca kitab
Pohon Manggis di Tepi Rawa 
Pohon manggis di tepi rawa
Tempat datuk tidur beradu
Sedang menangis nenek tertawa
Melihat datuk bermain gundu
Anak Dara Datuk Tinggi
Anak dara Datuk Tinggi
Buat gulai ikan tilan
Datuk tua tak ada gigi
Bila makan kunyah telan
Berderak-derak Sangkutan Dacing 
Berderak-derak sangkutan dacing
Bagaikan putus diimpit lumpang
Bergerak-gerak kumis kucing
Melihat tikus bawa senapang
Pokok Pinang Patanya Condong
Pokok pinang patanya condong
Dipukul ribut berhari-hari
Kucing berenang tikus berdayung
Ikan di laut berdiam diri
Anak Bakau di Rumpun Salak
Tanam pinang di atas kubur
Tanam bayam jauh ke tepi
Walaupun musang sedang tidur
Mengira ayam di dalam mimpi
Di Kedai Yahya Berjual Surat 
Di kedai Yahya berjual surat
Di kedai kami berjual sisir
Sang buaya melompat ke darat
Melihat kambing terjun ke air
Jikalau Lengang Dalam Negeri 
Jikalau lengang dalam negeri
Marilah kita pergi ke kota
Hairan tercengang kucing berdiri
Melihat tikus naik kereta
Senangis Letak di Timbangan
Senangis letak di timbangan
Pemulut kumbang pagi-pagi
Menangis katak di kubangan
Melihat belut terbang tinggi
Orang Menganyam Sambil Duduk
Orang menganyam sambil duduk
Kalau sudah bawa ke balai
Melihat ayam memakai tanduk
Datang musang meminta damai
Hilir Lorong Mudik Lorong
Hilir lorong mudik lorong
Bertongkat batang temberau
Bukan saya berkata bohong
Katak memikul paha kerbau
Elok Rupa Pohon Belimbing
Elok rupa pohon belimbing
Tumbuh dekat limau lungga
Elok berbini orang sumbing
Walau marah ketawa juga

Selasa, 22 Mei 2012

Pantun-Pantun Jenaka



Sakit Kaki Ditikam Jeruju
Sakit kaki ditikam jeruju
Jeruju ada didalam paya
Sakit hati memandang susu
Susu ada dalam kebaya
Jalan-jalan ke Rawa-rawa
Jalan-jalan ke rawa-rawa
Jika capai duduk di pohon palm
Geli hati menahan tawa
Melihat katak memakai helm

Anak Hindu Beli Petola
Anak Hindu beli petola
Beli pangkur dua-dua
Mendengar kucing berbiola
Duduk termenung tikus tua
Punggur Berdaun di Atas Kota
Punggur berdaun di atas kota
Jarak sejengkal dua jari
Musang rabun, helang pun buta
Baru ayam suka hati
Jual Betik dengan Kandil 
Jual betik dengan kandil
Kandil buatan orang Inggeris
Melihat buaya menyandang bedil
Lembu dan kerbau tegak berbaris
Jemur Bijan dengan Kulitnya
Jemur bijan dengan kulitnya
Jemur di atas pohon lembayung
Hari hujan sangat lebatnya
Lamun Si Pandir mengepit payung
Biduk Lalu Kiambang Bertaut
Biduk lalu kiambang bertaut
Nakhoda Kasap duduk termenung
Gila latah ikan di laut
Melihat umpan di kaki gunung
Pakai Seluar Labuh ke Bawah
Pakai seluar labuh ke bawah
Ikut permatang jalan melenggang
Nampak zahir memang mewah
Tapi hutang keliling pinggang
Rumah Besar Berdinding Tidak
Rumah besar berdinding tidak
Beratapkan daun palas
Badan besar beristeri tidak
Itu tandanya orang pemalas
Adik Nama Comat
Adik nama Comat
Suka beri salam
Budak ketawa kuat
Suka kecing malam
Dari Ambun Hendak ke Perak 
Dari Ambun hendak ke Perak
Singgah di Jeram Mengkuang
Si Awang Kenit mencuri kerak
Hidung berbelang terpalit arang
Gemuruh Tabuh Bukan Kepalang
Gemuruh tabuh bukan kepalang
Diasah lembing berkilat-kilat
Gementar tubuh harimau belang
Nampak kambing pandai bersilat
Bapa Gergasi Menebar Jala
Bapa gergasi menebar jala
Pegang tali melintuk-liuk
Masakan pengerusi tak garu kepala
Melihat ahli semua mengantuk
Orang Sibu Menunggang Kuda
Orang Sibu menunggang kuda
Kuda ditunggang patah pinggang
Masih mahu mengaku muda
Padahal cucu keliling pinggang
Buah Salak di Rumah Tok Imam
Anna Abadi memasang panjut
FR tolong menghalau lalat
Kucing tidur bangkit terkejut
Melihat tikus pandai bersilat
Ketika Perang di Negeri Jerman 
Ketika perang di negeri Jerman
Ramai askarnya mati mengamuk
Rangup gunung dikunyah kuman
Lautan kering dihirup nyamuk
Tahankan Jerat Gunakan Tali
Tahankan jerat gunakan tali
Pacak kuat biar melekap
Kalau bini suka membeli
Hutang berbaris suami ke lokap

JATUH CINTA










AKU JATUH CINTA


Saat pertama kali ku melihatmu
Jantungku mulai berdegup kencang
Sejak saat itu
Malam-malamku penuh mimpi tentangmu


Setiap kali bersamamu
Serasa ku terbang melayang
Anganku membawamu turut serta
Menghadapi ribuan bintang di langit


Aku jatuh cinta padamu
Jatuh cinta yang pertama
Aku jatuh cinta padamu
Dan kau pun begitu padaku


Ku mohon.. jangan lukai aku..
Ini yang pertama buatku
Ku ingin yang paling indah
Walau pun nanti berpisah
Kisah ini tak kan terlupakan..




SELAMAT MALAM CINTA


Cinta memanggilku
Segera kuberlari meghampiri
Meski harus kutempuh
jalan berbatu dan berliku


Kan kuserahklan diri

kedalam rangkulan sayap-sayapnya

Sekalipun duri-duri yg bersemayam dibalik sayapnya

akan melukaiku



Ku bisikan cinta

Mungkin cinta kan membawaku

terbang tinggi ke kumpulan bintang-bintang

Namun dia juga akan mencabik-cabik



Satu nafas terhembus adalah kata

Angan, debur, dan emosi tercampur

Dalam jubah terpautanTangan kita terikat...

bibir kita menyatu



Maka setiap apa yang terucap

Adalah sabda pandita ratu

Di luar itu pasir Di luar itu debu

Hanya pasir meniup saja lalu hilang


Terbang tak ada

Tapi kita tetap menari

Tarian cuma kita yang tahu

Jiwa ini adalah tandu Duduk saja 





AKU ADALAH PUISI


biduk di langit masih kering tertawa

melihat aku yang tetap bercumbu dengan khayal
menari kata dalam balutan puisi
membingkaikan rasa dalam bait
puisi adalah aku
aku bercinta dengan kata
dan merangkai menjadi satu kenangan indah
dekapan kalimat panjang membuai mesra diriku
kutemukan ada detak lemah setia









AKU KINI DAN JIKA


.seperti apa yang telah hujan janjikan padaku.
.seperti apa yang telah awan simpankan untukku.
.seperti apa yang telah gugusan gunung jagakan untukku.
.kini kudapati sebuah jiwa yang dulu tak pernah bernyawa.

.kini kudekap sebentuk hati yang dulu hampa.
.aku mencintainya bukan dengan separuh asaku.
.melainkan dengan separuh nyawaku.
.aku menyayanginya bukan dengan separuh rinduku.

.melainkan dengan separuh otakku.
.aku menyanjungnya bukan dengan separuh naluriku.
.melainkan dengan separuh ragaku.
.dan kini.

.jikalau ia akan berlari jauh.
.jikalau ia telah penat dengan segala yang ia berikan padaku.
.ia curahkan untukku.
.mungkin ia akan membawa.
.separuh nyawaku.

.separuh otakku.
.dan, separuh ragaku.
.dan jika ia telah benar-benar menghilang.
.ia akan menjadi dongeng yang akan kuceritakan.
.pada bintang yang selalu gantikan ia menjagaku terlelap.

.pada angin yang gantikan ia membelaiku dimalam.
.dan pada gugusan gunung yang selalu tegap berdiri.
.melihatku dan nya mengukir senyum.
.merajut sayang.
.menggumpal cinta.
.dihadapnya.
.didepannya.




KAMU RUPANYA 

kamu rupanya, 
yang membuatku menjadi tak menentu .
kamu rupanya,
yang membuatku tak bisa berfikir.
kamu rupanya,
yang membuatku enggan melakukan sesuatu.
kamu rupanya,
yang selalu hadir difikiranku.
kamu rupanya,
yang selalu hadir dimimpiku.
kamu rupanya,
yang selalu hadir dalam setiap langkahku.
kamu rupanya,
yang selalu hadir disetiap denyut nadiku.
kamu rupanya,
yang selalu hadir disetiap hembus nafasku.
kamu rupanya,
yang telah mencuri hatiku.
kamu rupanya,
yang telah mencuri perhatianku.
kamu rupanya,
yang telah buat aku jatuh cinta.




DIA

Dia…
Dia lembut seperti kapas
Dia indah bagaikan malaikat bersayap yang turun dari langit
Dia anugerah terindah yang ada di hidupku

Wajahnya meneduhkan jiwaku yang rapuh
Tutur katanya menenangkan hatiku yang bimbang
Senyumnya menghiasai hari – hariku
Dan canda tawanya menghangatkan suasana di hidupku

Aku mencintainya…
Aku menyayanginya…
Aku mengasihinya….
Sepanjang hidupku….

Karenanya aku bisa mengenal cinta
Karenanya aku mengerti artinya hidup
Dan karenanya pula aku dapat merasakan indahnya hidup
Terima kasih Tuhan…

Kau telah kirimkan dia untukku
Walau aku tak memilikinya
Aku bahagia telah mengenalnya